READY FOR TOMORROW CHALLENGES




Hi my beautiful friends!!!

Setelah sekian lama akhirnya ngepost lagi. Cerita kali ini udah lama aku tulis Cuma baru sempat dirampungkan lagi beberapa hari belakangan ini.
Hmmmm
Kalian pernah merasa lagi senang parah gak? Dan jantung rasanya berdetak lebih cepat dari biasanya haha
Itu yang lagi aku rasakan. Mungkin aku udah pernah merasakan ini sebelumnya, tapi aku gak menyadari itu.

Sejak aku ketemu banyak orang-orang yang menginspirasi di hidup ini secara langsung maupun gak langsung lewat social media, aku mulai mendapat pelajaran untuk sesuatu yang disebut dengan “paying attention in the present moment” alias mindfulness. Sampai sekarang masih terus belajar dan Latihan buat mindful sih hehe karna itu bisa membuat kita semakin mendengarkan diri kita, hati kita. Merasakan sesuatu yang diberikan semesta kepada kita, dan juga menyadari keberadaan kita.



Okay, jadi beberapa bulan lalu, ada hari dimana aku benar-benar sangat Bahagia, aku lagi dalam mood yang bagus banget bahkan sampai malam. Hari itu aku berharap kalau itu masih pagi. Karna semangatku lagi full banget dan rugi aja gitu kalo harus tidur WKWKWK tenaga ku rasanya lebih kuat 2 kali dari biasanya. Aku membersihkan kamar dengan semangat Bahagia dan kayak gampang banget gitu ngepelnya, bahkan rasanya pengen bersihin seluruh bagian rumah ini HAHAHA


I know, good mood is the best thing ever to have.


Aku suka banget perasaan itu. Itu seolah bilang kalo aku siap hidup untuk besok dan aku excited untuk rintangan apapun yang akan datang besok.

Perasaan ini jauh lebih baik dari jatuh cinta (?) dan dari memenangkan lotre (tapi tergantung hadiahnya juga :D). rasanya aku pengen traktir orang saat itu juga.
OK
Kayaknya udah cukup ya untuk menggambarkan perasaanku saat itu.

Jadi, apa yang terjadi?

Sore itu, aku berjalan kaki ke suatu tempat yang jaraknya sekitar 1 km lebih dari rumah. Pas dijalan, aku melihat seorang bapak tua di seberang. Dia sedang menggiring sepedanya sambil membawa banyak rambutan yang digantungkan disetiap sisi sepedanya. Beliau terlihat sangat tua renta, dia berjalan pelan dan hari-hati. Sampai disuatu titik, trotoarnya agak kecil dan sepedanya jadi mepet ke jalan raya, dia jalan lebih cepat tapi langkahnya kecil-kecil gitu. Dia hanya menggiring sepedanya dan bukan mengayuhnya karna pasti itu berat banget.

Sepanjang jalan, aku ga bisa berhenti buat memperhatikan. Aku berpikir untuk langsung nyebrang dan bantu mendorong sepedanya. Tapi aku berakhir dengan hanya melihat dari jauh. Aku ragu karna berpikir beliau mungkin ga nyaman kalau aku bantu mendorong sepedanya. Aku hanya mikir, kalo seandainya aku laki-laki, aku bakal langsung membantu. Agak masuk akal gak? Entahlah ya, mungkin aku salah, tapi itulah yang dipikiranku waktu itu :”


Jadi nih, pas uda ada tempat yang agak lapang, beliau berhenti, tapi posisinya masih tetap dipinggir jalan. Trus aku langsung nyebrang buat menghampiri jualannya. Lalu beberapa orang juga berhenti dan beli dagangan beliau. Dan bahkan ada yang dengan ikhlas beli lebih mahal. Pas lihat mereka, aku juga ingin melakukan hal yang sama, tapi kebetulan diriku hanya ditemani uang cash yang pas-pasan dengan maksud biar gak hedon. Orang-orang berdatangan dan beberapa berhenti berkendara. Aku bantu peganganin sepeda itu biar beban beliau gak terlalu besar, karna memang posisi sepedanya susah untuk di pasang standar.

karna aku belum memilih rambutan yang ingin aku beli dan masih berdiri megang keranjang rambutan itu, beliau pun akhirnya sadar dan langsung bilang untuk tidak perlu melakukannya sambil tersenyum. Lalu aku membayar rambutannya dan beliau pun tersenyum tulus sambil mengucapkan terimakasih. Aku gak tau kenapa tapi aku  senang banget jadinya. Mungkin karna aku udah lama juga tidak melihat senyum tulus seperti yang dilontarkan beliau.

Jadi karna uangku sudah kepake buat beli rambutan itu, aku jalan  lebih jauh lagi untuk mendapati atm dan melewati tempat tujuanku. Sekembalinya dari atm, aku berpapasan lagi dengan beliau karna dia berjalan sangat pelan. dia melihat rambutan yang kubawa dan tersenyum. Akupun tersenyum balik dan menyapanya.


Setelah itu aku langsung merasa ingin menangis karna terharu. Seketika yang ada dipikiranku adalah bahwa aku sangat berkecukupan, aku bahkan tidak menyadarinya karena aku tidak bersyukur atas banyak hal kecil yang telah kudapatkan. Aku menyadari bahwa aku terlalu banyak melihat keatas. Aku hanya melihat orang-orang yang menurutku lebih beruntung dari aku, hanya melihat orang yang bisa mendapatkan apa yang diinginkan dengan lebih mudah daripada aku. Seketika aku menyadari kalo aku udah memandang remeh diriku dan kehidupanku. seolah diriku bilang “do I still make sense to you? You are so worth it to be exist!”


Saat itu aku langsung bersyukur, bahwa aku benar-benar sangat beruntung. dan aku yakin kita semua beruntung atas banyak hal dihidup kita juga kalau kita menyadarinya. Bersyukur masih bisa makan 3 kali sehari. bersyukur karna memiliki tubuh yang sangat cukup kuat untuk jalan sejauh ini. bersyukur karena masih bisa catching up dengan keluarga dan teman-teman. bahkan masih punya uang untuk di spend ke hobby. Tapi kenapa aku belakangan ini masih merasa hopeless. gak tau diri ya.


Setelah melihat perjuangan beliau yang jelas-jelas sudah tua tapi masih sangat semangat bekerja dan mampu tersenyum tulus itu seketika menamparku. Perjuanganku masih belum ada apa-apanya dan aku sudah berani hopeless saat beberapa kali gagal. Bahkan orang bijak bilang, jika gagal lalu coba lagi, tapi aku bahkan terkadang menyerah dengan sekali coba, dan masih berani untuk hopeless. Aku akhirnya sadar bahwa aku gak layak untuk hopeless. Karena aku bahkan belum mengerahkan semuanya yang ada di diriku. Dan aku percaya, gak ada yang layak untuk itu. Karna yang membuat kita tetap teguh menjalani hidup yang sangat gak pasti dan ga bisa ditebak ini adalah “harapan”. Dan mungkin kita gak menyadari itu.

Setiap hari kita makan karna berharap kita masih bisa menyambut besok dan besoknya lagi, beli paket internet mingguan atau bulanan, belanja online dan memilih pengiriman reguler yang biasanya baru sampai lebih dari 1 hari, menyiapkan bahan untuk masakan besok, membuat plan untuk besok, secara gak langsung berharap bahwa besok masih menghampiri kita.

Jadi, menurutku dengan berpikir positif dan membuat harapan-harapan yang positif bisa membuat kita menikmati hari ini, besok, dan besoknya lagi. Dengan kejadian itu, mood ku langsung jadi baik dan aku jadi semangat lagi untuk menjadi manusia yang lebih baik.


Tapi tentu aja jangan menunggu sampai mood kita baik dulu baru berjuang. Karena mood baik itu sangat tidak pasti datangnya, tapi tentu bisa kita ciptakan, jika hanya menunggu semesta yang menciptakan mood baik itu, mungkin kita akan terlalu jauh ketinggalan dan melewatkan banyak kesempatan. Setiap orang pasti mempunyai caranya sendiri. dengan memikirkan hal-hal baik, maka energi yang baik pun akan datang kepada kita. Aku sangat percaya itu hehe


Aku tetap setuju bahwa akan ada saat nya kita seolah tak mampu, tak ingin, untuk melakukan apapun. Tubuh terasa sudah Lelah dan ringkih dibabat situasi. Gakpapa. Karena memang gak perlu pura-pura kuat. Hanya jangan pura-pura sudah berjuang. Ambil waktumu. Beristirahatlah sejenak, istirahatkan tubuh dan pikiran. Tapi tidak dengan menghilangkan harapan.


Jadi, kejadian siang itu mengingatkanku lagi tentang bersyukur, tentang keberadaan harapan, tentang makna berjuang yang sebenarnya. Dan menyadari bahwa perasaan bahagia bisa datang dari kejadian sekecil itu. Gak harus mencari-cari karna Tuhan selalu punya caranya sendiri untuk mengingatkan umatnya, tergantung dari bagaimana kita menyadari itu.


Keajaiban hari itu terjadi karena aku bersyukur saat menyadari apa yang kurasakan. Bapak tua itu aja masih mau berjuang, masih mau tersenyum. Masa aku harus mengeluh dan berhenti.

Aku mendapatkan pelajaran bahwa kita memang sebaiknya lebih sering bersyukur, melihat ke bawah dan menyadari bahwa kita benar-benar sangat berharga dan beruntung atas apapun itu. Tidak ada kata terlambat untuk memulai perjuangan apalagi jika kita sudah sadar kalau kita belum benar-benar berjuang dalam hidup ini. Jangan biarkan kesempatan hari ini berlalu begitu saja. Karna hari ini tidak akan mau dipanggil untuk Kembali jika tugasnya selama 24 jam sudah selesai.

Sekian cerita hari ini. Plot nya memang cukup berantakan tapi aku berharap ada yang bisa dipetik ya..


Terimakasih