MEMBAYAR UTANG




Sebagian dari tubuh ini ingin beranjak dan melakukan apapun, sebenarnya bukan apapun, tapi memang banyak yang harus dilakukan, banyak yang harus dikerjakan, banyak yang harus diusahakan, karena ketika sesuatu selesai, sesuatu yang lain akan datang, begitulah kita sehingga dituntut untuk terus bergerak. namun sebagian dari diri ini hanya ingin bermalas-malasan dan tidak melakukan sesuatu. dan pada akhirnya, apa yang menjadi pilihan akhir adalah yang paling mendominasi kita saat itu. 

ya, bodohnya adalah aku memilih untuk bermalas-malasan dan menghabiskan waktu  hanya untuk mantengin sosial media dan mendapatkan notifikasi bahwa aku udah menghabiskan waktu berjam-jam.


kemudian sebagian dari diri ini bergejolak kembali, ada yang ingin tetap mentengin sosmed dan ada juga perasaan yang kuat untuk mendorong keluar dari kondisi itu dan segera bergerak untuk melakukan sesuatu untuk membayar apa yang sudah diri ini lakukan selama berjam-jam tanpa memberikan manfaat yang terlalu berarti.

Memang ini racun! 


Aku menyadarinya bukan baru-baru ini, sudah cukup lama, tapi aku menolak untuk menyetujui kesadaranku itu. masih ingin tetap bernyaman ria dengan mendapat banyak hiburan dari sosial media, pastinya tetap banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari berbagai informasi tentunya untuk menambah wawasan kita sebagai makhluk milenial. Tergantung konsepnya berarti ya. Tapi gimana ya, buat seorang yang menghabiskan waktu untuk scroll scroll tentang hidup orang lain, tentang artis idola, artis yg gak diidolakan, bahkan sampe kaum awam yang entah siapa saking udah kehabisan tontonan. Tetap aja ini salah dong jadinya.
 

Mau sampe kapan gini terus? 


Sadar ga sih, lama-lama kepribadian kita menjadi perlahan berubah sesuai dengan perilaku kita sehari-hari yang mungkin disebabkan juga oleh lingkungan sekitar kita.


Misalnya, kita menjadi makhluk yang kurang sabaran. Lihat aja dari perilaku kita waktu internet agak ngelag,  langsung refresh hape atau back app dan buka ulang dan gitu aja terus. Aku juga manusia anti ngelag2 club, tapi belakangan kalo internet ngelag ya aku coba sabar sedikit hehehehe



Jadi tinggal bagaimana reaksi kita terhadap sesuatu yang mungkin tanpa kita sadari pelan-pelan akan membentuk kepribadian kita


Oke, Setelah hampir beberapa lama aku berhasil keluar dari itu semua, dari mantengin sosmed berjam-jam atau nonton youtube tanpa kenal waktu, aku merasa bangga sama diriku yang masih mau berjuang, yang masih menginginkan untuk berusaha. Rasanya aku berhutang banyak untuk diriku sendiri. aku harus membayar banyak atas jam-jam yang sudah kulewatkan secara percuma. 


Sebenarnya aku melewati masa-masa yang sulit sampai akhirnya aku menyadari bahwa masalah terbesar adalah aku tidak memahami diriku sendiri. Aku lebih mengikuti keinginan badan dan kurang mendengarkan apa yang sebenarnya hatiku inginkan untuk kulakukan. ya sampai akhirnya aku menyadari itu, memahami itu, dan berhasil mendengarkan suara hati itu. Akhirnya aku mampu menulis lagi dengan sangat lancar mengalir seperti air. Sebenarnya beberapa tulisan hanya menjadi draft karna aku gak yakin sama apa yang kutulis, apakah itu sesuatu yang bener-bener aku mau post atau hanya untuk pembuktian diri bahwa aku bisa ngepost. Sudah vakum beberapa bulan yang awalnya ingin menulis apapun setiap bulannya tapi gak berhasil karena keadaan tadi, aku gak tau kenapa aku melakukan a melakukan b atau c. aku hanya ingin lalu melakukannya. jadinya ya gitu, less motivation. 
 

Jujur gak mudah untuk keluar dari situasi dimana musuh kita adalah diri kita sendiri. bener-bener susah coeg. butuh waktu hampir setahun nih (sedih emang). Tapi aku sangat bersyukur, setidaknya gak 2 tahun atau 3 tahun kan. Sekarang aku merasa lebih baik karena  mulai tau apa tujuan hidupku. mulai memahami apa yang harus kulakukan, bagaimana aku harus bertindak, jalan apa yang akan kutapaki, buku apa yang harus kubaca, lagu apa yang akan kudengarkan, apa yang sebaiknya kusantap, mengapa aku harus rajin, mengapa aku harus berusaha dan sebagainya lah ya. 


Intinya adalah Kita memiliki tugas di dunia ini, kita semua. Telah ditawarkan berbagai jalan untuk kita dan tinggal memutuskan akan memilih yang mana, bagaimana menyusuri jalan itu, dengan siapa kita ingin menyusurinya, dan bagaimana cara kita mengisi jalan itu agar meninggalkan jejak serta kenangan indah yang mungkin dapat dilihat dan dinikmati oleh pejalan berikutnya. Jangan juga kelamaan berhenti dijalan, nanti gak keburu menikmati keindahan yang ada diujung sana.  Makanya itu sekarang aku ingin berlari mengejar ketertinggalanku dan itu adalah hutang untuk diriku sendiri. Aku akan menyesal bahwa aku telah menyianyiakan waktu terlalu lama untuk sekedar rehat tanpa arti. 

Ayo cari dan lakukan tugas perutusan kita masing-masing. 

TERIMA KASIH